Sinta lalu menarik tanganku agar ku bangun. Kemudian aku dan Ris mendiskusikan kira-kira dengan siapa kami melakukannya, akhirnya pilihan datang kepada seorang teman dekatku, namanya Vence biasa kupanggil dengan Ven, yang telah lama kami kenal, namun jarang bertemu karena tinggal di kota lain. Editor: Dhia Amira. Aku yang masih mengantuk berusaha untuk membuka mata. Sejenak kami istirahat dan berbincang-bincang. Lalu, Budiman memaksa Fini untuk nungging. Sekuat kuatnya.
nest...